Login

Username / Email :
Password :
Forgot Password Sign Up
Belum memiliki akun? Daftar Sekarang!
Close [x]
Internasional

Senegal Ingin Belajar dari Indonesia Bangun Sistem Pendidikan Islam Modern

Kabar KBRI
23 Apr 2018
Senegal Ingin Belajar dari Indonesia Bangun Sistem Pendidikan Islam Modern

hariansuara.com, Dakar - Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Prof. Dr. Kamaruddin Amin, menyambut baik keinginan Pemerintah Senegal untuk melakukan studi banding belajar dari Indonesia untuk membangun sistem pendidikan Islam yang modern mulai dari tingkat sekolah dasar sampai pada jenjang perguruan tinggi dengan kurikulum nasional yang terintegrasi.

Prof. Dr. Kamaruddin menjelaskan visi yang dijalankan saat ini adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat pendidikan Islam dunia.  Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Kamaruddin ketika menerima Duta Besar RI Dakar, Mansyur Pangeran, di kantor Kementerian Agama (20/4), bahwa untuk mencapai visi tersebut, Kemenag akan memberikan kuota beasiswa khusus kepada Senegal dan negara-negara akreditasi KBRI Dakar lainnya untuk mengikuti pendidikan Islam di Indonesia.

Kamaruddin mengatakan bahwa saat ini terdapat 15.000 mahasiswa asing di berbagai universitas dan pesantren Indonesia. Sistem pendidikan madrasah modern Indonesia yang terintegrasi dengan kurikulum pendidikan nasional telah menghasilkan siswa unggulan yang prestasinya melebihi sekolah umum lainnya, antara lain siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Serpong.

“Untuk mempromosikan dan meningkatkan sistem pendidikan Islam di Indonesia, Kemenag juga melibatkan peran Pemda agar upaya promosi ini dapat menyebar ke seluruh nusantara. Tidak hanya keterlibatan Pemda menjadi sangat penting, kami juga melakukan kerja sama dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Filipina, serta negara-negara lainnya di Eropa dan AS.”

Kamaruddin mengungkapkan bahwa Indonesia juga bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IDB) dalam rangka pembiayaan berbagai Universitas Islam Negeri di Indonesia.

Dubes Mansyur menjelaskan tujuannya bertemu dengan Dirjen Pendis adalah guna menindaklanjuti permintaan dari Menteri Pendidikan Nasional Senegal, Serigne Mbaye Thiam, yang berencana akan mengirim satu tim delegasi dari Senegal untuk melakukan studi banding mengenai pengelolaan pendidikan Islam di Indonesia.

“Mendiknas Senegal memang telah bertemu dengan saya secara khusus. Beliau meminta KBRI untuk mempersiapkan kunjungan delegasi dari Senegal yang ingin belajar mengenai pendidikan Islam di Indonesia. Mereka sangat serius ingin belajar dari kita bahkan sudah merencanakan kunjungan pada bulan Mei 2018,” tutur Dubes Mansyur.

Mendiknas Senegal sangat terinspirasi dan ingin belajar mengenai manajemen pendidikan Islam di Indonesia, terutama untuk program pelatihan bagi guru dan manual ajar yang digunakan.

Dubes menambahkan bahwa Kemdiknas Senegal telah menetapkan 3 negara sebagai model percontohan, yaitu Maroko, Sudan dan Indonesia. “Untuk Maroko dan Sudan, proses studi banding telah selesai, dan saat ini sedang dalam tahap akhir yaitu Indonesia.”

Ia menegaskan bahwa respon Indonesia dalam hal ini sangat penting karena menyangkut citra Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia.  “Ketika ada negara lain ingin belajar dari kita, sejalan dengan visi Dirjen Pendis sudah seharusnya kita tangkap peluang ini untuk meningkatkan citra positif kita di dunia internasional sebagai negara muslim terbesar,” ujar Dubes.

Mendiknas Senegal berharap kunjungan dapat dilaksanakan segera pada bulan Mei 2018 sebelum Senegal beralih ke negara lain. Kemdiknas Senegal akan mengirim satu delegasi yang terdiri dari tujuh personil dengan durasi antara lima sampai enam hari. Dalam kunjungan tersebut, Mendiknas Senegal berharap Pemri dapat memfasilitasi kunjungan ke berbagai sekolah dan universitas Islam di Indonesia. Mendiknas Senegal mengutarakan akan berkunjung selama satu hari untuk bertemu dengan Menteri Agama RI pada akhir kegiatan.

Dubes Mansyur menjelaskan bahwa sistem pendidikan Islam di Senegal saat ini masih dikelola secara informal dan belum terintegrasi dengan kurikulum nasional. Sejak beberapa tahun terakhir Senegal sedang dalam proses memodernisasi pendidikan madrasahnya dengan mendirikan sekolah Quran modern yang terintegrasi dengan kurikulum pendidikan nasional. Program modernisasi ini didanai oleh IDB. (*)

TANGGAPAN ANDA MENGENAI BERITA INI

Senang

0

Tidak Peduli

0

Marah

0

Sedih

0

Takjub

0

Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting

KOMENTAR TERBARU

X