hariansuara.com - Innalilahi Wainnalillaihi Roji'un. Rabu (24/4/2024) dini hari, tepatnya pukul 01.00 WIB, tokoh inspiratif Hj. Dr BRA. Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum. menghadap Sang Khalik dalam usia 96 tahun. Banyak prestasi yang menjadi legacy ditinggalkannya bagi bangsa dan negara Indonesia, terkhusus yang memajukan kiprah perempuan Indonesai.
Selarik panjang prestasi telah ditoreh perempuan kelahiran 5 Januari 1928 itu. Ia berkontribusi dalam memajukan kosmetika tradisional melalui merek kosmetika Mustika Ratu yang didirikannya pada 1973. Cucunda dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta itu menggali khazanah kecantikan tradisional Jawa yang dicintainya.
Ibu lima anak ini tercatat sebagai pioner dalam menerapkan aneka produk perawatan kecantikan warisan leluhur Jawa di Tanah Air. Sebut saja, mangir, lulur, bedak dingin hingga minyak cendana dan minyak zaitun yang berkhasiat masuk ke dunia salon yang belum pernah dilakukan di salon manapun.
Pada 1976 produk-produk perawatan kecantikan itu diperkenalkan di salonnya di Jalan Wahid Hasyim 133, terus tanpa henti sehingga kini perawatan kecantikan tradisional popular di kalangan perempuan Indonesia.
Kepedulian Mooryati Soedibyo terhadap kemajukan kaum perempuan Indonesia begitu kental. Masih terkait dengan dunia kecantikan, ia mendirikan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) pada 1992. Setiap tahun, konteks kecantikan Puteri Indonesia dilakukan sebagai wadah mengaktualisasi diri bagi wanita Indonesia sekaligus, berkontribusi terhadap pembangunan bangsa.
Mooryati Soedibyo tokoh yang tetap bernas terus berprestasi di bidang yang beragam. Tercatat, ia menjabat sebagai Wakil Ketua MPR (2004-2009), juga duduk di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemilihan DKI Jakarta berbarengan dengan Marwan Batubara, Sarwono Kusumaatmaja, dan Biem Triani Benyamin.
Banyak penghargaan sebagai bukti dari kesungguhan, komitmen sekaligus kepiawaian diraihnya. Salah satunya, ia masuk di jajaran 99 Wanita Paling Berpengaruh di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia. Pada usia lanjut, 90 tahun, ia masih meraih piala di Festival Film Bandung (FFB) pada 2018. Ia menjadi Penulis Skenario Terpuji untuk film bertajuk Sultan Agung.
Informasi dari Putri Kuswisnuwardhani, salah seorang putri Mooryati yang kini merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Ibundanya rahimahallah diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Mangunsarkoro Nomor 69, Menteng, Jakarta Pusat ke peristirahatan terakhir di Tapos, Bogor, Jawa Barat setelah Zuhur.
Selamat jalan, Bu Moor. Karya-karyamu menginspirasi perempuan Indonesia untuk maju dan berprestasi. (*) MTS Foto: Dok IST
Lakukan login terlebih dahulu untuk menambah komentar dan voting
KOMENTAR TERBARU